Minggu, 18 Maret 2012

Evaluasi Kebijakan

Menurut Wibawa (1994:9) mengemukakan bahwa pada dasarnya evaluasi kebijakan bermaksud untuk mengetahui aspek proses pembuatan kebijakan, proses implementasi, konsekuensi kebijakan dan evektivitas dampak kebijakan.
Sedangkan menurut Suchman (dalam Nazir,1988:108), evaluasi yaitu penentuan (apakah berdasarkan opini,catatan,data subjektif atau obyektif) hasil (apakah baik atau tidak baik, sementara atau permanen, segera atau ditunda) yang diperoleh dengan beberapa kegiatan (suatu program, sebagian dari program dan sebagainya) yang dibuat untuk memperoleh suatu tujuan mengenai nilai atau performance.
Nugroho (2003:183) mengemukakan bahwa evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektifan kebijakan publik guna dipertanggung jawabkan kepada konstituennya, sejauh mana tujuan dapat dicapai. Evaluasi diperlukan untuk melihat kesenjangan antara “harapan” dan “kenyataan”.
Menurut Dunn (dalam Nugroho,2003:185) istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating), dan penilaian (assessment). Evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasi kebijakan. Evaluasi memberikan informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik, evaluasi memberikan sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Evaluasi memberikan sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Jadi meskipun berkenaan dengan keseluruhan proses kebijakan, evaluasi kebijakan lebih berkenaan pada kinerja dari kebijakan, khususnya pada implementasi kebijakan publik.
Tujuan dikembangkannya evaluasi menurut Westra (1983:41) adalah bagaimana menyediakan informasi yang siap tentang program-program pembangunan agar dapat mencapai sasaran utama yang dituju dan dapat mengendalikan sasaran itu secara prosedural sesuai dengan rencana dan program, sehingga dengan diadakannya evaluasi diharapkan agar penentu kebijakan memperoleh informasi tentang pelaksanaan program dan hasilnya, yang dapat membantu mereka dalam pembuatan keputusan termasuk apakah perlu menambah, mengurangi atau bahkan mengubah program yang ada.
Kegiatan evaluasi dalam beberapa hal mirip dengan pengawasan, pengendalian, penyeliaan, supervisi, kontrol, dan pemonitoran. Ripley (dalam   Wibawa,1994:8-9) menyajikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh suatu kegiatan evaluasi adalah sebagai berikut:
1.  Kelompok dan kepentingan mana yang memiliki akses di dalam  pembuatan kebijakan?
2. Apakah proses pembuatannya cukup rinci, terbuka, dan memenuhi prosedur?
3.  Apakah program di desain secara logis?
4. Apakah sumber daya yang menjadi input program telah cukup memadai untuk mencapai tujuan?
5. Apakah standar implementasi yang baik menurut kebijakan terdebut?
6. Apakah program dilaksanakan sesuai standar efisiensi dan ekonomi?
7. Apakah uang digunakan dengan jujur dan tepat?
8. Apakah kelompok sasaran memperoleh pelayanan dan barang seperti yang di desain dalam program?
9. Apakah program memberikan dampak kepada kelompok sasaran? Apa jenis dampaknya?
10.  Kapan tindakan program dilakukan dan dampaknya diterima  masyarakat?
11.  Apakah tindakan dan dampak tersebut sesuai dengan yang diharapkan?
   Berdasarkan teori-teori di atas, teori yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas implementasi buku sekolah elektronik adalah data-data yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan point 4,dan 7.
             Pal (1988:49-57) membagi evaluasi kebijakan ke dalam empat kategori:
1.      Planning and needs evaluations
      Mencakup penilaian terhadap target populasi, kebutuhan sekarang dan yang akan datang serta sumber daya yang ada.
2.      Process evaluations
      Evaluasi terhadap tindakan pelaksana, media pelaksana program dan   sistem informasi.
3.      Impact evaluations
      Evaluasi dampak kebijakan baik yang diharapkan maupun yang tidak  diharapkan serta perluasan hasil program.
4.      Efficiency evaluations
      Evaluasi efisiensi kebijakan, yang dapat dilihat dari perbandingan   keuntungan biaya.
     Evaluasi dalam penelitian ini diarahkan dalam kategori process evaluation yaitu evaluasi terhadap tindakan pelaksana, media pelaksana program dan sistem informasi. Adapun fungsi evaluasi kebijakan menurut Dunn dan Ripley (dalam Wibawa,  1994:10-11) yaitu:
1.      Eksplanasi
Melalui evaluasi, dapat dipotret realitas pelaksanaan program dan dapat dibuat generalisasi tentang pola-pola hubungan antar berbagai dimensi realitas yang diamatinya.
2.      Kepatuhan
Melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan para pelaku baik birokrasi maupun pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan oleh kebijakan.


3.      Auditing
Melalui evaluasi dapat diketahui apakah output benar-benar sampai ke tangan kelompok sasaran maupun penerima lain (individu, keluarga, organisasi, birokrasi, desa, dll) yang dimaksudkan oleh pembuat kebijakan.
4.      Akunting
Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial, ekonomi dari kebijakan tersebut.
   Westra (1983: 46-47) mengemukakan tiga tipe evaluasi yang berkaitan dengan tingkat-tingkat program evaluasi, yaitu:
1.      Ex-ante evaluations (evaluasi pra program)
Dilakukan sebelum program diimplementasikan, dilakukan untuk menaksir kebutuhan atau pernyataan kebutuhan dari pembangunan yang bersangkutan, atau untuk menentukan sasaran potensial dari suatu program pembangunan per kelompok.
2.      On going/ concurrent evaluations (evaluasi tengah)
Dilakukan pada saat program itu diimplementasikan, yaitu pada tahap tenggang waktu program itu berjalan. Tujuan utamanya untuk menyiapkan secara fleksibel program yang bersangkutan terhadap perubahan yang terpaksa harus diterima, baik perubahan lingkungan maupun tujuan akhir dan untuk mendeteksi secara dini efisiensi ataupun deviasi dari program yang bersangkutan dan untuk memasukkan bahan-bahan baru.
3.      Expost evaluations (evaluasi setelah berlangsung)
Dilakukan setelah program itu diimplementasikan, untuk menilai dampak dan pengaruh program dengan membandingkan seberapa jauh program itu dapat mencapai tujuannya.
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar